Meskipun berdasarkan pengalaman penyusun bahwa metode An
Nashr sangat efektif apabila dipelajari tiap hari dengan cara bersama-sama,
namun bukan berarti orang tidak bisa belajar terjemah Al Qur’an dengan pola-pola metode An Nashr secara
mandiri, terutama bagi mereka yang memiliki kesibukan cukup tinggi.
Mandiri yang kami maksud bukan berarti tanpa adanya guru
pembimbing. Guru tetap diperlukan, hanya waktu pertemuan dengan guru tidak
harus setiap hari. Melainkan pada hari-hari tertentu yang sudah disepakati
untuk menyetorkan hasil hafalan. Dan bagi yang belum faham cara membaca kata
dengan cara putus-putus, harus dibacakan dulu oleh guru ayat atau surat yang
hendak dihafalkan, baru kemudian dihafalkan sendiri.
Untuk mereka yang hendak menghafal sendiri, hendaknya
menyempatkan waktu untuk menghafal tiap hari, misalkan setiap selesai sholat
subuh atau sholat maghrib sekitar lima belas sampai tigapuluh menit.
Apabila metode An nashr ini dipelajari bersama-sama,
peserta metode cukup menggunakan buku panduan murid, maka jika ingin belajar
mandiri, ia harus memiliki dua buku sekaligus, yaitu buku pedoman guru dan buku
pedoman murid. Buku pedoman murid dipergunakan pada saat setor hasil hafalan
kepada guru dan buku pedoman guru dipergunakan sebagai pedoman saat menambah
hafalan baru.
Adapun cara
menghafalnya adalah sebagai berikut :
-
Pola yang dipergunakan sama dengan pola belajar secara
bersama-sama, hanya saja caranya berbeda, bila saat menghafal bersama, murid
cukup mendengarkan arti yang dibacakan oleh guru lantas menirukannya. Maka
dalam menghafal secara mandiri ini peserta menggunakan buku pedoman guru dengan
menggunakan selembar kertas sebagai penutup arti yang ada dibawah kalimat
Al-Qur’an.
-
Pertama ia membaca kalimat Al Qur’an beserta artinya satu
kali, kemudian ia menutup arti tersebut dengan menggunakan dan mengulangi
sesuai dengan pola yang sesuai.
-
Setelah selesai ia meneruskan pada kalimat berikutnya
dengan cara yang sama dengan sebelumnya. Demikian seterusnya sampai akhir ayat.
-
Setelah selesai satu atau dua ayat, ia mengulangi lagi
dari awal ayat dengan pengulangan yang sesuai dengan pola metode An Nashr tanpa
boleh melihat arti kecuali bila masih lupa pada arti tersebut.
-
Setelah selesai, ia mengulang lagi dari awal ayat, sesuai
dengan pola yang dia ikuti. Demikian seterusnya sampai ayat yang dia targetkan
untuk dihafalkan.
-
Setelah benar-benar yakin haralannya bagus kemudian dia
bisa menggunakan buku pedoman murid.
-
Catatan tanggal yang ada di buku pedoman murid diisi
sendiri oleh murid pada saat menghafal, begitu pula durasi waktu yang
dibutuhkan, namun pada isian untuk pertemuan dihitung didasarkan waktu
menghafal beberapa kali duduk, namun untuk tanda centang pada kata mandiri
diberikan oleh guru pada saat setoran hafalan.
Cara Menjaga Hafalan
-
Cara menjaga hafalan sama dengan belajar bersama-sama
yaitu sebelum menambah hafalan baru. Ia
harus mengulang hafalan empat hari terakhir.
-
Demikian pula setiap dua minggu atau sekitar 12 (dua
belas) hari, santri mengulang pelajaran dalam dua belas hari terakhir.
-
Dan setiap empat minggu atau 28 (duapuluh delapan) hari,
santri mengulang semua hafalan dalam bulan tersebut.
-
Agar lebih mudah, lakukanlah pengulangan di tengah dan
akhir bulan. []
0 komentar:
Posting Komentar