Sabtu, 27 September 2014

CARA MUDAH MEMAHAMI BAHASA AL QUR’AN


Al-Qur’an telah ditetapkan sebagai mukjizat Nabi Muhammad SAW, maka wajib bagi umat Islam memberikan perhatian yang lebih khusus, terutama mengkaji kemu’jizatannya dari berbagai sisi serta memahami kandungan isinya, karena di dalam Al Qur’an terdapat pokok-pokok ajaran Islam.
Para Ulama sejak dulu hingga kini tidak jemu-jemunya mengkaji Al-Qur’an, sehingga tidak terhitung lagi jumlah kitab-kitab yang mereka tulis. Ketika Islam mulai disebarkan ke seluruh penjuru dunia, banyak bangsa dengan bahasa yang berbeda-beda berbondong-bondong masuk Islam,dan tentu saja  akhirnya mereka juga belajar Al Qur’an, karena ia merupakan kitab suci umat Islam.Sehingga bisa dikatakan hampir semua umat Islam pernah belajar Al Qur’an,walaupun hanya sebagian.
Sejak dulu hingga sekarang, perhatian umat Islam di Indonesia terhadap Al-Qur’an sangat besar.Dalam interaksinya dengan Al Qur’an ada yang hanya belajar membaca saja, ada yang menghafalkan,dan sebagian yang lain mempelajari secara sungguh-sungguh kandungan setiap ayat-ayatnya.
Semangat belajar Al-Qur’an cukup besar, di pelosok kampung hingga kota besar, dari usia anak-anak, hingga dewasa berbondong-bondong belajar Al Qur’an. Sehingga saat ini umat Islam Indonesia yang mampu membaca Al-Qur’an semakin bertambah banyak. Ditambah lagiditemukannya metode-metodebaru belajar membaca Al Qur’an yangpraktis dan sistematis, yang membuat orang semakin mudah dan bersemangat untuk belajar Al Qur’an.
Namun karena adanya perbedaan bahasa yang digunakan orang Indonesia dengan bahasa Al Qur’an yang diturunkan dalam bahasa Arab, sehingga kemampuan membaca Al Qur’an tidak serta merta disertai pemahaman terhadap kandungannya,akhirnya pesan-pesan Al Qur’an yang berisi pokok-pokok ajaran Islam tidak pernah difahami secara langsung ketika membaca Al Qur’an, terlebih kalau hanya mendengar dari bacaan orang lain, kecuali bagi mereka yang telah menguasai bahasa Arab dengan baik.
Tentu keadaan ini sudah menjadi perhatian sekaligus keprihatinan banyak pihak sejak dahulu, terutama para ulama, banyak usaha sudah dilakukan, kajian-kajian terhadap Al Qur’an dan kaidah-kaidah bahasa Arab  banyak dilakukanm terutama di pesantren-pesantren. Penulis melihat usaha tersebut cukup berhasil, para santri pondok pesantren banyak yang mampu membaca Al Qur’an sekaligus memahami maknanya, terutama mereka yang fokus mendalami Al Qur’an. Meskipun kalau diperbandingkan, jumlah mereka masih jauh lebih sedikit dibanding mereka yang tidak memahaminya. 

0 komentar:

Posting Komentar